Senin, April 27, 2009

Berbisnis Demi Surga

Karena ketertinggalannya di bidang ilmu, teknologi, dan ekonomi, orang Islam sering dituduh malas dan miskin. Sebuah tuduhan yang menyakitkan. Dalam kurun waktu 1.000 tahun terakhir, di banyak bidang percaturan- politik, ilmu, dan terutama ekonomi- kaum muslim jauh tertinggal dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain di dunia.
Di percaturan ekonomi dan bisnis nasional, kaum muslim Indonesia termasuk kelompok marjinal. Setidaknya, kita bisa saksikan bisnis kaum muslim itu begitu mudah bergelimpangan, Tumbang. Jangankan untuk bermain di skala nasional, apalagi merambah pasar internasional. Untuk taraf persaingan lokal pun mereka tidak mampu.
Bagaimanapun potensi kaum muslim untuk bangkit keterpurukan tetap ada. Nabi Muhammad SAW dan sebagian besar sahabat adalah para pedagang dan entrepreneur. Tidak berlebihan bila jiwa kewirausahaan melekat dengan diri umat Islam. Agama Islam adalah agama kaum pedagang, lahir di kota dagang, dan disebarkan ke seluruh dunia oleh kaum pedagang.
“Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 %
pintu rejeki.” (H.R. Ahmad)
Umat Islam Indonesia kebanyakan memahami ibadah hanya berorientasi surga. Dan berkutat pada zakat, haji, salat, sabar, jujur dan ikhlas. Padahal, aktivitas bisnis alias berdagang juga mendapat pahala. Bahkan, Nabi mencontohkan sebelum menjadi Rasul.
Memasuki tahun 2000-an, muncul titik terang bagi bisnis kaum muslim Indonesia. Yakni munculnya berbagai lembaga keuangan syariah yang dikelola secara Islami. Situasi ini sebenarnya bisa dijadikan momentum untuk membangkitkan kembali jiwa bisnis kaum muslim Indonesia. Bagaimanapun, maju atau tidaknya ekonomi kaum muslim tentu bergantung pada mereka sendiri.
“Allah tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang itu sendiri tidak berusaha mengubahnya,” Untuk sementara waktu wirausahawan muslim Indonesia masih berkutat di bisnis kelas lokal. Tapi sebenarnya tidak sedikit pula wirausahawan muslim Indonesia yang mulai mengintip bisnis skala nasional dan internasional. Dan untuk itu diperlukan penguasaan teknologi informasi terutama dalam hal
pemasaran barang. Pengetahuan tentang internet marketing mutlak diperlukan di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar